Shiny Flashy Green Matrix
0

Kumpulan Cerita Lucu Malam Pengantin Baru

Share this Article on :
Dompet Kakek Di Kamar Pengantin: Ceritanya Madhasim sedang menghadiri pesta pernikahan cucunya yang di luar kota. Seminggu sebelumnya Madhasim sudah berada di sana. Dia ikut sibuk mempersiapkan pesta.

Pas hari H nya. tamu yang datang begitu banyak tak henti-hentinya Madhasim terlihat sibuk menerima tamu yang datang. Sampai kira-kira sehabis isya baru tamu agak jarang.

Merasa kecapean Madhasim pergi kedalam rumah mencari tempat untuk beristirahat barang sejenak. Namun karena sempitnya rumah sang cucu semua ruangan terpakai dan tidak cukup untuk dipakai beristirahat. Lalu terlintas dipikirannya untuk beristirahat di kamar pengantin, "Mudah-mudahan aja mereka ga cepet-cepet masuk kamar" pikirnya.

Setelah berada di kamar pengantin Madhasim merebahkan tubuhnya di ranjang pengantin. Ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di belakang tubuhnya. rupanya dompetnya yang berada di saku belakang celananya. Kemudian dompet itu ia ambil dan menaruhnya di atas Dipan pengantin.

Baru sebentar saja ia merasakan kenyamanan ranjang pengantin, di luar terdengar canda kedua pengantin yang hendak masuk kamar. Madhsim kaget dan ia bergegas bersembunyi di kolong ranjang.

"Silakan Neng duluan!," terdengar pengantin pria berbicara.
"Nggak ah abang duluan "
"Eh perempuan harus didahulukan "
"Ah sama aja !"

Akhirnya pengantin pria yang mengalah sambil menuntun pengantin wanita.

Setelah pintu ditutup rapat-rapat dan yakin sudah tidak ada celah sedikitpun lau pengantin pria mulai merayu.

"Ee.. Neng, boleh abang nanya?"
"Emang mau nanya apa?"
"Idung neng koq bagus banget ya, punya siapa?"
"ya punya neng!"
"Boleh ga buat abang?"
"Ee.. Boleh deh"
"kalo bibirmu yang manis, boleh juga buat abang"
"boleh, pokoknya sekarang semuanya milik neng abang boleh minta"

"Ooh kalo begitu, Ee.. anu... anu.."
"Anu apa bang?"

"Anu ... Ee.. itu..... dom...pet boleh buat abang juga ya?," belum sempet pengantin waniita menjawab. "Jangan !!!! itu dompet kakek...!!!"

Gelisah Saat Hujan Turun: Andre sang pengantin pria sejak tadi tampak gelisah walau tetap duduk di pelaminan bersanding dengan Irin sang mempelai wanita. Irin mempelai wanita akhirnya bertanya kepada Andre sang mempelai pria.

Irin: "Kenapa sih kau gelisah terus, Mas? Nggak sabar menunggu tamu pulang, ya?"
Andre: "Bukan soal itu! Lihat, hujan turun dengan deras tuh!"

Irin: "Kan justru asik malam pertama kita di sambut dengan hujan deras. Pasti akan lebih romantis, bukan?"
Andre: "Iya. Tapi lama kelamaan bisa banjir masuk ke dalam rumah, sehingga malam pertama kita bisa gagal total."

Sudah Pernah Digunting: Wanto baru saja menyelesaikan upacara pernikahannya dengan Tukiyem. Tapi pada malam pertama mereka tidak langsung berhubungan intim, karena lelah sehabis menjalani pesta. Pada malam itu mereka hanya mengisi malam dengan makan bakso di dalam kamar.

Sementara tanpa sepengetahuan mereka, Ibunya Wanto menguping dari balik pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka.

Tukiyem: "Mas, sudah dikocok-kocok nggak keluar-keluar. (Sambil mengocok botol sambal)"
Wanto: "Jelas saja, lobangnya kekecilan!"

Tukiyem: "Ya sudah, ujungnya saya gunting saja!"

Ibunya Wanto langsung kaget, mendobrak pintu kamar dan berteriak, "Jangan! dulu sudah pernah digunting!"

Wanto & Tukiyem: **#@##^%&??!!!

Janji Mpok Hindun: Mpok Hindun, seorang janda yang telah sekian lama ditinggalkan suaminya. Dia tergolong perempuan hypersex yang saat ini tengah mencari calon suami. Ketika Pak Yadi, dua kampung sebelah hendak melamar dirinya, Mpok Hindun berkata dengan sesumbar, "Kalau kau bisa membuatku puas di malam pertama nanti seluruh hartaku akan kuserahkan padamu!"

Perkawinan pun terjadi, di malam pertama, Pak Yadi memadamkan lampu kamar pengantin lalu mulai melayani gairah Mpok Hindun. Setiap Pak Yadi mencapai puncak kemesraannya, ia langsung ke kamar mandi dengan alasan membersihkan. Keluar dari kamar mandi, ia melayani Mpok Hindun kembali.

Hal itu dilakukan Pak Yadi berkali-kali sampai pagi tiba, sehingga Mpok Hindun akhirnya merasa puas dengan pelayanan Pak Yadi.

"Kau benar-benar pria yang dasyat dan hebat, mas Yadi. Tak kusangka kau bisa memuaskan hatiku. Maka sesuai janjiku, kini seluruh harta kekayaanku kuserahkan padamu, termasuk Dua puluh tiga taksi, lima toko emas, dua buah restaurant dan dua buah Pabrik (Pabrik Tempe dan Pabrik Batu Bata)"

Tiba-tiba dari kamar mandi keluar sepuluh orang pemuda sambil bersorak kegirangan, "Horeeeeeeeee . . . . . . . . ! Kita berhasil!!, Jatahnya kita bagi"

Ternyata Pak Yadi menyimpan sepuluh temannnya di kamar mandi dan bergiliran melayani Mpok Hindun. Orang pertama dan orang terakhir yang melayani Mpok Hindun adalah Pak Yadi.

Hanya Dua Inci: Sepasang muda mudi sedang duduk menikmati udara malam di bawah sebatang pohon yang rindang pada sebuah taman di tengah kota. Malam ini adalah malam pertama mereka

Desi : "Oh, Ronnie, bisepmu besar sekali."

Ronnie : "Ah, biasa saja, Desi. Pada pita pengukur, dia hanya dua puluh dua inci."

Desi : "Wow, bagaimana dengan dadamu ?"

Ronnie : "Terakhir kali saya mengukurnya, pada pita pengukur dia hanya tujuh belas inci."

Desi : "Wow, besar sekali ! Lalu bagaimana dengan . . .

. eh . . . dengan . . . . eh . . . eh maksud saya . . . "

Ronnie : "Maksudmu, anu saya ? Hanya lima inci saja . . . . . "

Desi : "Kau mengukurnya di pita pengukur ?"

Ronnie : "Bukan ! Dia hanya lima inci dari tanah. "

Ketukan Malam Pengantin: Ucup baru saja menikah, tetapi tidak tahu caranya berhubungan dengan istrinya pada malam pertama. Kemudian dirinya punya inisiatif untuk bertanya kepada ibunya.

Ucup: Gimana sih caranya berhubungan sex bu?
Ibu: Gampang, kamu tidur di atas dan istrimu tidur di bawahmu

Keesokan harinya

Ucup: Ibu, kasihan semalam istriku digigit banyak nyamuk karena tidur di bawah kolong ranjang

Ibu: Kamu ini memang goblok! Gini caranya, kamu buka baju kamu, kemudian kamu buka baju istrimu, lalu kamu tiduri dia dari atas. Biar mudah Ibu kasih tanda, Ibu dari luar rumah mengetuk pintu. Bila Ibu mengetok sekali, kamu masukkan barang kamu ke dalam barang istri kamu, kalau kedua kali kamu cabut keluar.

Saat malam tiba?

"Tong!" Terdengar suara ketukan tiang listrik. Si Ucup memasukkan barangnya ke dalam barang istrinya. "Tong!" si Ucup mencabut barangnya.

"Tong.. Tong.. Tong.. Tong.. Tong"

"Aduh.. Ibu ngetoknya cepet amat. Tapi gak apa-apa, Enak Gila!" kata Ucup

Paginya?

Ibu: Kamu gimana sih! Semalam ada pencuri masuk rumah kamu, tapi kamu malah keenakan.

Ucup: Yaaah? kirain Ibu yang ketok tiangnya

Suami Perkasa: Seorang lelaki berumur 80 tahun menikah dengan perempuan berumur 30 tahun. Mereka memutuskan untuk tidur di kamar terpisah karena si suami kalau tidur ngorok dan mengganggu tidur istrinya.

Malam pertama setelah pesta pernikahan, si istri sudah siap-siap akan tidur ketika terdengar pintu kamarnya diketuk. Ternyata suaminya yang sudah 'siap tempur'. Merekapun berhubungan layaknya suami istri. Setelah selesai si suami kembali ke kamarnya.

Si istri kembali bersiap-siap untuk tidur ketika beberapa menit kemudian suaminya masuk lagi. Perempuan tersebut melayaninya dengan baik dan setelah selesai si suami meninggalkan kamarnya. Kali ini si istri yakin tidak akan diganggu lagi dan bersiap untuk tidur.

Ia sudah hampir sampai ke alam mimpi ketika terdengar pintu diketuk-ketuk. Ternyata suaminya yang mengajak berhubungan intim. Walaupun terkejut dan hampir tak percaya, si istri melayaninya. Ia sangat terkesan dengan keperkasaan suaminya.

"Saya tidak menyangka Mas sekuat ini. Tiga kali dan ketiganya memuaskan. Padahal pacar saya dulu, yang usianya jauh lebih muda dari Mas, hanya kuat sekali," kata si istri.

"Lho, tadi saya sudah ke sini toh?" jawab sang suami dengan bingung.

Mencari Gadis Lugu: Abdi Edison merasa bingung saat harus menentukan teman pendamping hidup. Harapannya ingin memiliki istri seorang gadis desa yang lugu. Namun karena dunia informasi yang berkembang hingga ke pelosok desa, rasanya ia kesulitan untuk menemukan gadis yang dicita-citakan itu.

Sebagai pedoman, Abdi Edison berkesimpulan bahwa gadis lugu, adalah gadis yang tidak pernah melihat organ vital kaum pria. Hal ini akan dibuktikan dengan menunjukan 'miliknya' kepada sang gadis. Reaksi sang gadis akan menjadi parameter keluguannya.

Tiga perempuan yang sudah dikencaninya dengan spontan menyebut 'miliknya' dengan kata 'rudal', yang berarti mereka pernah melihatnya karena kebanyakan orang juga menggunakan istilah rudal.

Kini giliran Juminten. Begitu ditunjukkan 'barang' itu gadis desa itu pun dengan kalem bereaksi, "Eihh ekor tikus" sambil berusaha menangkapnya. Karena memang dikira seekor tikus yang tidak kelihatan kepalanya.

Abdi Edison pun merasa cocok dengan Juminten, karena terbukti dia belum pernah melihat alat vital kaum pria. Tak mau terlambat, keduanya pun menikah.

Di malam pertama Abdi Edison menerangkan pada Juminten tentang 'barangnya' itu, "Sayangku, ini bukan ekor tikus, tapi rudal."

Namun kecil nyali Abdi setelah Juminten menjawab, "Ah bukan, itu ekor tikus, kalau rudal kan besar. Waktu jadi TKW di Arab aku pernah melihat Meriam."

Pengantin Ngebut: Seorang petugas polisi di kota kecil menghentikan seorang pengendara sepeda motor yang kedapatan ngebut di jalan utama kota. "Tapi Pak," kata pria pengendara motor itu, "saya bisa menjelaskan alasannya."
"Jangan banyak omong," bentak polisi itu. "Saya akan menahan kamu sampai Kepala Polisi datang."
"Tapi, Pak, anda harus dengar saya dulu. Saya .....," coba menyela pembicaraan."Sudah kubilang jangan banyak omong! Kamu akan segera saya masukkan ke dalam tahanan!."Beberapa jam kemudian, polisi itu menengok kembali tahanan tersebut dan berkata, "Kamu sangat beruntung, karena hari ini Kepala Polisi sedang menghadiri pernikahan putrinya. Hatinya pasti senang saat dia kembali ke sini nanti."
"Jangan harap," jawab pria tersebut dari dalam tahanan. "Saya adalah pengantin prianya."


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar