Surat untuk Ayah: Ada seorang mahasiswa rantau yang
tengah menuntut ilmu di sebuah universitas swasta Jakarta. Ia dikenal
sebagai mahasiswa yang gemar berhura-hura meski ia hanya berasal dari
keluarga biasa.
Pada suatu hari ia mengirimkan surat kepada orangtuanya di kampung untuk
meminta uang tambahan, lantaran uang yang dikirimkan orangtuanya telah
ludes untuk berfoya-foya. Karena takut ayahnya marah, ia pun mencoba
berdusta dalam suratnya.
"Ayahanda tercinta, ananda sekarang butuh kiriman uang secepatnya, untuk
bayar kost, uang semester, dan untuk keperluan hidup sehari-hari,
karena uang yang ayahanda kirim beberapa waktu lalu saya sumbangkan
untuk korban banjir. Ananda juga butuh uang yang cukup banyak juga untuk
biaya pengobatan karena ananda sekarang lagi sakit keras. Kalou tidak
percaya lihat saja foto ananda yang kurus kering ini."
Beberapa hari kemudian surat itu sampai ke tangan ayahnya, namun karena
sudah paham betul dengan kelakuan anaknya, sang ayahpun tak lagi
terkecoh. Kemudian sang Ayah menulis surat balasan, berbunyi:
"Ananda tercinta, ayah sungguh memakluminya dan tentu saja sangat faham
dengan kebutuhan ananda. Tapi maaf untuk sementara ayah hanya bisa
mengirim foto ini (gambar pentungan), yang aslinya menyusul kemudian."
Uang Kembalian: Kereta api berhenti di stasiun
Karawang sebelum melanjutkan perjalanannya. Pak Urip menjulurkan kepala
lewat jendela. Seorang anak kecil berdiri dekat jendela. "Jang, jang,
jang " panggilnya.
Anak itu mendekat. Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah, "Minta
tolong di belikan dua potong roti, satu untuk kamu," katanya. Si anak
pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti. Ia mengembalikan
uang lima ratus rupiahnya.
"Pak, roti yang ini tinggal satu-satunya di warung. Jadi terpaksa saya
beli. Kembaliannya ini buat Bapak," katanya. Lalu ia sambil mengunyah
roti pergi meninggalkan bapak Urip.
Arti Mimpi: Pada saat bangun pagi seorang wanita
berkata pada suaminya, "Tadi malam Aku bermimpi engkau memberi aku
sebuah kalung berlian di hari Valentine ini. Bagaimana pendapatmu
mengenai mimpiku itu?".
"Engkau akan segera mengetahuinya malam ini juga, Sayang," jawab
suaminya. Malam itu si suami memberikan kepada istrinya sebungkus kado.
Dengan hati berdebar-debar penuh kebahagiaan sang istri membuka kado itu
perlahan-lahan dan isi kado itu adalah sebuah buku yang berjudul:
"Arti-arti Mimpi".
Istri Selingkuh: Adi pulang pagi dari kerjanya dan
mendengar bunyi aneh dari kamarnya. Ia lari keatas dan menemukan
istrinya telanjang di kasur, berkeringat dan terengah-engah. "Ada apa?"
tanya Adi. "Aku terkena serangan jantung," teriak istrinya.
Ia lari kebawah untuk menelepon, persis ketika ia mulai memencet nomor,
anaknya yang berumur 4 tahun datang dan berkata, "Papa! Papa! Paman Doni
bersembunyi di lemari dan dia nggak pake baju."
Adi membanting telepon dan berlari keatas melewati isrinya yang
berteriak-teriak, dan membuka pintu lemari. Dan disana memang benar,
saudaranya bersembunyi, telanjang bulat dan ketakutan disudut lemari.
"Tak berperasaan," teriak Adi. "Istriku kena serangan jantung dan kamu
malah lari telanjang nakutin anak kecil!"
Pemakai Narkoba: Pada suatu persidangan di hari
Jumat, si X dan Z yang tertangkap basah karena memakai narkoba sedang
menunggu vonis hakim. Karena mereka baru pertama kali tertangkap basah
maka hakim memberikan hukuman yang agak ringan.
Mereka disuruh untuk menyadarkan para pemakai narkoba sebanyak-banyaknya
agar tobat dalam tempo 2 hari dan hari Senin memberikan laporan pada
hakim, siapa yg berhasil maka dia akan bebas dari hukuman yg lebih
berat. Pada hari Senin, keduanya telah menghadap kepada hakim dgn
laporan masing-masing, lalu hakim meminta X untuk mempresentasikan
laporannya.
Hakim : "Saudara X berapa orang yang berhasil anda sadarkan agar berhenti memakai narkoba?"
X: "76 orang pak."
Hakim : "Wah hebat kalo begitu kau bisa bebas hari ini, jelaskan bagaimana kau bisa mempengaruhi mereka."
X: "Saya menggambar dua bulatan yang pertama besar dan yang kedua kecil
sebagai perumpaan otak manusia sebelum dan sesudah memakai narkoba."
Hakim : "Bagus! Nah saudara Z berapa orang yang anda sadarkan?"
Z: "150 orang pak."
Hakim : "Wah lebih hebat lagi, kau juga bebas, bagaimana caranya sampai bisa begitu?"
Z: "Saya juga menggambar dua bulatan yang pertama kecil dan yang kedua
besar yang mengibaratkan lubang anus sebelum masuk penjara dan sesudah
masuk penjara, Pak."
0 komentar:
Posting Komentar